Jumat, 20 November 2020

Persit KCK Cabang XVII Berlatih Membuat Batik Eco-Print

 

 




PURBALINGGA-Untuk mengisi waktu luang dimasa pandemi Covid-19 yang belum hilang, Anggota Persit KCK Cabang XVII Kodim 0702/Purbalingga berlatih membuat batik Eco-print, bertempat di Aula Persit Kodim0702/Purbalingga Jl. S. Parman No. 1 Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, (19/11/2020).

Ny. Sudiyo adalah salah satu anggota Persit KCK Cabang XVII yang sudah mahir dalam bidang batik eco-print. Pada kesempatan ini Ny. Sudiyo mengajarkan membatik kerudung dengan menggunakan bahan kain, daun jati dan daun lanang.

Ny. Sudiyo menjelaskan Proses pembuatan batik ini, diawali dengan pengolahan kain atau mordanting. Sebelum dibatik, kain direndam terlebih dulu dengan menggunakan air campuran tawas selama satu jam. Cara ini dilakukan untuk mempertahankan warna dasar kain, dan membuka pori-pori kain agar gambar dapat tercetak. Dilanjutkan dengan pengeringan di bawah sinar matahari.

Selanjutnya dapat dilakukan proses pencetakan. Kain dibagi menjadi dua sisi simetris, satu sisi menjadi alas, dan sisi yang lain berfungsi seperti kaca. Objek yang akan dicetak pada kain adalah daun jati. Daun yang dipilih harus yang muda, agar bisa mengeluarkan warna.

Daun ditata sedemikian rupa di satu sisi kain, kemudian sisi yang lain dijadikan penutup. Setelah itu, kain dipukul-pukul dengan palu atau batu. Kekuatan dalam memukul harus dikontrol, agar daun tidak hancur. Kemudian, kain tersebut dilipat menjadi bagian yang lebih kecil dengan tetap mempertahankan posisi daun agar tidak bergeser. Kain yang sudah terlipat, diikat kencang dengan tali kenur.

Tahapan selanjutnya adalah pengukusan agar warna daun keluar. Lipatan kain tersebut dikukus selama setengah hingga satu jam pada suhu 100 derajat Celcius.

Setelah proses pengukusan tersebut, batik sudah terlihat tercetak di kain. Kain dibersihkan dari sisa daun yang menempel. Tahap terakhir yakni fiksasi. Proses fiksasi dilakukan dengan merendam kain yang sudah dibatik dengan air campuran tawas. Proses ini berguna untuk mengikat motif dan warna yang sudah tercetak di atas kain. Setelah satu jam perendaman, kain batik eco-print dapat dijemur dibawah terik matahari. Itulah proses pembuatan batik eco-print mulai dari awal sampai akhir, kata Ny. Sudiyo.


(Pendim 0702/Purbalingga)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar