Selasa, 06 November 2018

Peran Babinsa Kodim 0702/purbalingga Dalam Swasembada Pangan


PURBALINGGA. Perlu kita ingat kembali bahwa pada tahun 1970-an Prestasi pengembangan dibidang pertanian Indonesia pernah menjadi salah satu negara pengekspor beras terbesar di dunia, hal ini merupakan prestasi yang luar biasa namun kondisi yang nyata berbalik menjadi Negara pengimpor beras. Kemudian pada tahun 1980 Indonesia mampu meraih medali from rice importer to self sufficiency dari Food and Agriculture Organization (FAO). Indonesia mampu mencapai swasembada pangan di bidang pertanian.

Setelah masuk pada Era Reformasi prestasi Indonesia di bidang pangan berangsur-angsur memudar dan tidak lagi bergairah, yang kemudian gagasan melibatkan TNI dalam ketahanan pangan muncul di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. (6/11)

Target swasembada pangan kembali digaungkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di era kepemerintahannya, tak tanggung-tanggung Presiden Joko Widodo menargetkan supaya dapat mencapai swasembada pangan untuk 7 komoditas dalam lima tahun. Guna mendukung hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 untuk memuluskan upayanya mencapai target swasembada tersebut.

Menteri Pertanian menggandeng TNI dalam rangka mendukung upaya khusus swasembada pangan 2017. Penandatangan MOU Kementan dan TNI ini dilakukan pada 8 Januari 2015 silam antara Menteri Pertanian RI dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada saat itu dijabat oleh Jenderal TNI Gatot Nurmayanto yang dihadiri oleh Panglima Kodam dan Kadis pertanian seluruh provinsi.

Peran TNI dalam memberi kontribusi terhadap sektor pertanian patut diberi acungan jempol, karena TNI yang tadinya lihai memainkan senjata kini dia berperan bisa memainkan cangkul dan traktor pengolah sawah ini luar biasa, mungkin angkatan perang Indonesia satu-satunya mampu menjadi pembimbing, motivator, fasilitator, dinamisator inovator bagi kelompok tani di lapangan.

Seharusnya seluruh elemen bangsa bahu membahu untuk mewujudkan cita-cita mulia ini yaitu Indonesia yang melimpah kekayaan alamnya khususnya di sektor pangan. Apalagi negara kita merupakan negara agraris, sudah sepantasnya jika seluruh masyarakatnya terlibat dalam kegiatan pertanian.

Keterlibatan Babinsa TNI AD dalam Ketahanan Pangan sekarang ini akan menjadi Strategis.
Dengan Mempertimbangkan Sumber Daya TNI. Sumber Daya TNI yang ada dimana-mana, tidak hanya di perkotaan, tapi sampai ke pelosok pedesaan, bisa menjadi unjung tombak dalam mengamankan berbagai permasalahan pertanian.

Keterlibatan Babinsa TNI AD di bidang ketahanan pangan memang masih terbatas dalam pendampingan untuk meningkatkan produksi Tanaman Padi, Jagung dan Kedelai. Meski demikian, keterlibatan TNI, dalam pendampingan ketahanan pangan tetap harus disambut positif. Kehadiran Babinsa TNI AD bukan sebagai penyuluh pertanian akan tetapi babinsa TNI AD adalah motivator, fasilitator, dinamisator innovator bagi kelompok tani di lapangan.(arf-red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar