Selasa, 18 Desember 2018

Babinsa Koramil 04/Kutasari Serda Pandi, Tanamkan Budaya Gotong Royong diwilayahnya



PURBALINGGA. Bintara Pembina Desa adalah salah satu kekuatan Kodam (Komando Daerah Militer) yang dinaungi secara berturut-turut oleh Komando Rayon Militer (Koramil), Komando Distrik Militer (Kodim), dan Komando Resort Militer (Korem). (11/12)

menyikapi permasalahan yang muncul di wilayah binaan pada era perkembangan jaman pembina teritorial pada hakekatnya adalah segala unsur potensi wilayah geografi, demografi dan kondisi sosial agar terciptanya suatu kekuatan kewilayahan sebagai ruang alat dan kondisi juang yang tangguh dalam mengatatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara serta jalannya pembangunan nasional.

di era perkembangan jaman dan kecanggihan teknologi, kemampuan babinsa sangat menentukan keberhasilan binter sehingga di dalam melaksanakan tugasnya babinsa selalu berkoordinasi dengan aparat terkait di desa/ kelurahan seperti tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda agar tidak terjadi kegagalan-kegagalan dalam melaksanakan tugasnya.

Di dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Babinsa sering disibukkan dengan berbagai macam masalah yang menyangkut sosial (kemasyarakatan). disamping kemampuan yang dimiliki para Babinsa masih perlu diberikan tuntutan, pendidikan khusus bidang teritorial, maupun penataran-penataran dan lain sebagainya. Agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan BINTER di wilayah tanggung jawabnya dengan baik.

Seperti halnya yang dilakukan anggota Koramil 04/Kutasari Serda pandi Pulan Dewa di wilayah binaanya terus melakukan pendekatan dengan memabantu masyarakatnya memupuk jiwa gotongroyong sebagai jati diri masyarakat purbalingga
Semangat kebersamaan, saling bahu membahu, ringan sama di jinjing berat sama dipikul itulah gambaran secara umum gotong royong, sebuah warisan budaya bangsa yang saat ini mulai jarang ditemui dalam kehidupan bermasyarakat di indonesia. Dalam sejarahnya gotong royong lahir murni dari akar budaya di kepulauan nusantara.

Hampir semua kebudayaan di Nusantara mengenal istilah gotong royong dari sabang di aceh sampai merauke di ujung timur pulau irian. Tradisi ini bahkan sudah dikenal sejak abad ke IV masehi.
gotong royong yang ada ditengah masyarakat Indonesia, setidak nya mengandung beberapa nilai budaya yang adiluhung diantaranya pertama Keikhlasan berpartisipasi dan kebersamaan atau dengan kata lain persatuan. Kedua Saling membantu dan mengutamakan kepentingan bersama. Ketiga Usaha peningkatann pemenuhan kesejahteraan secara kolektif dan yang terakhir usaha penyesuaian dan integrasi penyatuan kepentingan sendiri dengan kepentingan bersama, tutur Serda Pandi di sela sela kegiatan membantu pelaksanaan pembangunan RTLH. (arf-red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar