PURBALINGGA. mengenang peristiwa yang sangat tragis dan menjadi lembaran
sejarah penuh dengan tragedi memilukan bagi bangsa Indonesia yaitu peristiwa
pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia(PKI) dengan memporak porandakan
Negara dengan tujuan mengganti idiologi Pancasila dengan idiologi komunis,
suatu kepercayaan yang tidak mengakui adanya Tuhan Yang
Maha Esa.
Peristiwa yang dikenal dengan Gerakan 30 September ini masih menyisakan duka
yang mendalam bagi bangsa Indonesia, diantaranya terdapatnya 7 orang putra
terbaik bangsa menjadi korban kebiadapan PKI. (1/10)
Dandim 0702/Purbalingga Letkol Inf Andy Bagus D.A. S.IP menuturkan, acara
do’a bersama secara serentak dilakukan oleh keluarga besar TNI ini, adalah
berdasarkan himbauan langsung dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI
Mulyono” kata Dandim 0702/Purbalingga.
Melalui do’a bersama Dandim 0702/Purbalingga juga mengajak untuk selalu
bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga rasa persatuan dan
kesatuan rakyat Indonesia yang setia kepada Pancasila berhasil menghancurkan
PKI.
Kita sadari sepenuhnya bahwa keberhasilan tersebut bukan karena kehebatan
TNI semata, melainkan karena peran aktif rakyat Indonesia. Maka dari itu
menjelang HUT TNI Ke-73 yang akan dilaksanakan beberapa hari kedepan, merupakan
momentum yang tepat sebagai bentuk manunggalnya TNI dan seluruh komponen
masyarakat guna bersatu padu mempertahankan NKRI melalui refleksi makna
nilai-nilai dari kesaktian Pancasila.
Melalui nilai-nilai itulah yang menjadi sumber kekuatan untuk membangun
kembali jati diri bangsa ini dengan melakukan perubahan yang lebih baik, karena
sejatinya jati dari TNI adalah tentara rakyat.
Melalui momentum tersebut selain mempererat tali silaturahmi dan memperkokoh
persatuan juga mengingatkan kita kepada kewaspadaan terhadap upaya simbolis
partai komunis yang dilakukan oleh penganut dan simpatisannya.
“selaku anak bangsa melihat kondisi ini cukup memprihatinkan kita semua,
ancaman komunis menjadi kewaspadaan bangsa kita karena telah berulang- ulang
kejadian pemberontakan dan penghianatan yang mereka lakukan,” tegasnya.
Dan terakhir puncaknya tahun ’65, hingga disitu ditetapkan oleh Keputusan
Presiden untuk ajaran komunis tidak dibenarkan dan tidak boleh lagi hidup di
bumi nusantara yang berlandaskan Pancasila “, lanjutnya.
Tanggal 1 Oktober kita akan melaksanakan upacara Kesaktian Pancasila, mari
kita buka dan simak kembali apa itu Pancasila.
Dandim juga mengatakan, Garuda sebagai simbol negara, itulah lambang negara
kita, itulah Indonesiaku yang diikat oleh satu kesatuan yaitu Republik
Indonesia.
dari Pancasila tersebut terdapat norma perilaku bangsa Indonesia. Kehidupan
Bangsa Indonesia yang dicerminkan melalui perilaku dan tindakan sehari hari
yang terwadahi dalam sila-sila dari Pancasila. terang Dandim. (arf-red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar