Senin, 01 Oktober 2018

Jelang Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 TNI, Kodim 0702/Purbalingga menggelar doa bersama


PURBALINGGA. mengenang peristiwa yang sangat tragis dan menjadi lembaran sejarah penuh dengan tragedi memilukan bagi bangsa Indonesia yaitu peristiwa pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia(PKI) dengan memporak porandakan Negara dengan tujuan mengganti idiologi Pancasila dengan idiologi komunis, suatu kepercayaan yang tidak mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa.

Peristiwa yang dikenal dengan Gerakan 30 September ini masih menyisakan duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia, diantaranya terdapatnya 7 orang putra terbaik bangsa menjadi korban kebiadapan PKI. (1/10)

Dandim 0702/Purbalingga Letkol Inf Andy Bagus D.A. S.IP menuturkan, acara do’a bersama secara serentak dilakukan oleh keluarga besar TNI ini, adalah berdasarkan himbauan langsung dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Mulyono” kata Dandim 0702/Purbalingga.

Melalui do’a bersama Dandim 0702/Purbalingga juga mengajak untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga rasa persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia yang setia kepada Pancasila berhasil menghancurkan PKI.

Kita sadari sepenuhnya bahwa keberhasilan tersebut bukan karena kehebatan TNI semata, melainkan karena peran aktif rakyat Indonesia. Maka dari itu menjelang HUT TNI Ke-73 yang akan dilaksanakan beberapa hari kedepan, merupakan momentum yang tepat sebagai bentuk manunggalnya TNI dan seluruh komponen masyarakat guna bersatu padu mempertahankan NKRI melalui refleksi makna nilai-nilai dari kesaktian Pancasila.

Melalui nilai-nilai itulah yang menjadi sumber kekuatan untuk membangun kembali jati diri bangsa ini dengan melakukan perubahan yang lebih baik, karena sejatinya jati dari TNI adalah tentara rakyat.
Melalui momentum tersebut selain mempererat tali silaturahmi dan memperkokoh persatuan juga mengingatkan kita kepada kewaspadaan terhadap upaya simbolis partai komunis yang dilakukan oleh penganut dan simpatisannya.

“selaku anak bangsa melihat kondisi ini cukup memprihatinkan kita semua, ancaman komunis menjadi kewaspadaan bangsa kita karena telah berulang- ulang kejadian pemberontakan dan penghianatan yang mereka lakukan,” tegasnya.

Dan terakhir puncaknya tahun ’65, hingga disitu ditetapkan oleh Keputusan Presiden untuk ajaran komunis tidak dibenarkan dan tidak boleh lagi hidup di bumi nusantara yang berlandaskan Pancasila “, lanjutnya.

Tanggal 1 Oktober kita akan melaksanakan upacara Kesaktian Pancasila, mari kita buka dan simak kembali apa itu Pancasila.

Dandim juga mengatakan, Garuda sebagai simbol negara, itulah lambang negara kita, itulah Indonesiaku yang diikat oleh satu kesatuan yaitu Republik Indonesia.

dari Pancasila tersebut terdapat norma perilaku bangsa Indonesia. Kehidupan Bangsa Indonesia yang dicerminkan melalui perilaku dan tindakan sehari hari yang terwadahi dalam sila-sila dari Pancasila. terang Dandim. (arf-red)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar