Kamis, 04 Oktober 2018

Kodim 0702/Purbalingga Laksanakan Upacara Peringatan HUT TNI Ke 73


PURBALINGGA. Kepala Staf Kodim 0702/Purbalingga Mayor Inf Saeroji memimpin jalannya kegiatan upacara peringatan HUT TNI Ke 73 tahun 2018 yang di ikuti oleh seluruh Personil Militer dan PNS Kodim 0702/Purbalingga serta anggota Minvetcad Purbalingga yang bertempat dilapangan upcara Makodim. (5/10)

Dalam amanat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., yang di bacakan Kepala Staf Kodim 0702/Purbalingga mengaatakan, pada hari ini kita dapat mengikuti Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-73 Tentara Nasional Indonesia dalam keadaan sehat walafiat, Upacara dilaksanakan secara serentak dari Sabang sampai Merauke secara sederhana namun khidmat."Pada kesempatan ini pula marilah kita sejenak memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar meringankan beban yang menimpa saudara-saudara kita di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong. demikian pula beban yang masih diderita saudara-saudara kita di Lombok. Semoga kekuatan dan ketabahan menyertai saudara saudara kita dalam upaya memulihkan kembali kondisi sebagaimana sedia kala. Semoga pula apa yang telah kita lakukan bersama, baik dalam bentuk bantuan secara fisik maupun dukungan doa, dapat meringankan musibah dan mempercepat upaya pemulihan tersebut", imbaunya kepada segenap prajurit dan PNS untuk mendoakan saudara-saudara sebangsa setanah air atas musibah yang dialami masyarakat Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong dan Lombok.

Dikatakan Panglima TNI, TNI bersama-sama berbagai komponen bangsa lainnya telah bekerja bahu membahu berupaya sekuat tenaga meringankan beban yang diderita saudara-saudara kita. TNI telah mengerahkan personel dan alutsistanya untuk memberikan pertolongan pertama, melaksanakan evakuasi, menyalurkan bantuan, memberikan pengamanan, serta memulihkan sarana dan prasarana secara betahap.

"Apa yang dilaksanakan di lokasi bencana, baik pengerahan personel maupun alutista, adalah sebagian dari bentuk profesionalisme TNI. Oleh karenanya, sangat tepat apabila peringatan HUT TNI ke-73 tahun 2018 ini, mengambil tema Profesionalisme TNI untuk rakyat", tegasnya.

"Tema singkat namun padat ini mengandung makna bahwa TNI yang senantiasa ditingkatkan profesionalismenya melalui berbagai pendidikan, latihan, persenjataan, alutsista serta dipenuhi kesejahteraannya oleh negara, adalah semata-mata untuk seluruh rakyat Indonesia", terangnya.

"Profesionalisme TNI diwujudkan dalam pelaksanaan operasi dan kegiatan-kegiatan serta latihan TNI dalam rangka menjalankan tugas pokok yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala macam ancaman dan gangguan. TNI juga turut serta dalam menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan Garuda dalam misi Perserikatan Bangsa Bangsa ke berbagai negara sebagai bentuk partisipasi negara dalam mewujudkan perdamaian dunia", ungkapnya.

"Kiprah TNI dalam berbagai bentuk penugasan baik di dalam maupun luar negeri, membentuk TNI menjadi postur yang disegani. Sebagai alat negara, tugas TNI tidak lepas dari berbagai tantangan saat ini maupun di masa depan yang semakin kompleks. perkembangan politik, ekonomi dan teknologi global, telah menciptakan ruang atau dimensi dan metode peperangan baru. Krisis ekonomi yang diikuti dengan ketegangan percaturan politik global, membawa ketidakpastian dan kekhawatiran dalam menjangka prospek masa depan. Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak disruptif di bidang informatika, siber, komunikasi, transportasi, biomolekular, militer, ruang angkasa, dan Iain sebagainya", terangnya.

Ketidakpastian akibat krisis ekonomi, politik dan kepemimpinan global yang dikatalisasi oleh disrupsi teknologi, membawa perang tidak lagi terbatas (restricted war) dalam suatu batas teritorial.
perang telah menjadi tidak terbatas (unrestricted war) masuk ke berbagai dimensi, seperti perang ekonomi, perang dagang, perang hukum, perang siber, perang opini, dan bahkan akhir-akhir ini kita menyaksikan adanya perang mata uang di berbagai negara- Era perang kinetik bergeser ke arah perang digital, non-letal tapi tetap menimbulkan dampak sangat merugikan bagi kehidupan masyarakat bernegara.Konsep-konsep ini pun mengaburkan filosofi perang konvensional, selain melahirkan dimensi-dimensi ruang palagan baru, juga menggeser dimensi waktu, karena perang perang tersebut terjadi di masa damai.

"Selain menghadapi kompleksitas tantangan ke depan, kita juga harus menghadapi gejolak alam yang terjadi akhir akhir ini.TNI sebagai satuan yang siaga di masa damai, harus membantu pemerintah menanggulangi bencana yang terjadi di berbagai daerah. Pada tahun 2018 ini TNI telah terlibat dalam penanggulangan bencana di berbagai daerah, seperti kejadian Iuar biasa gizi buruk di Asmat-Papua, letusan gunung Agung di Bali, kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera, gempa bumi di Lombok, dan saat ini gempa bumi di Palu", paparnya.

Dikatakan pula, tugas lain yang tidak kalah pentingnya adalah membantu Pemerintah dalam mengatasi aksi terorisme, penegakan hukum di laut, pengamanan wilayah udara, serta terlibat dalam pengamanan even-even strategis nasional dan internasional, seperti pengamanan Asian Games, Asian Para Games, dan pengamanan sidang tahunan IMF-World Bank di Bali. "Tantangan masa kini yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah hirup-pikuk kehidupan politik dan Demokrasi bangsa Indonesia.namun demikian diharapkan proses demokrasi tersebut tidak menimbulkan ancaman disintegrasi bangsa", jelasnya.

"Jalanilah setiap tugas secara ikhlas, karena tugas kita adalah semata-mata untuk kepentingan bangsa dan negara tercinta ini", pungkasnya.

Dirgahayu TNI Ke-73, TNI Profesional untuk Rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar